Pages

Jumat, 27 April 2012

Sejarah MAN Yogyakarta 1


Sejarah MAN Yogyakarta I

Perjalanan MAN Yogyakarta I dimulai pada tahun1950 ketika Departemen Agama mendirikan tiga sekolah SGAI (Sekolah Guru Agama Islam) putra dan putri serta SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama) secara de facto. SGHA inilah yang dalam perjalannya merupakan titik awal MAN Yogyakarta I. Pendirian tiga sekolah di lingkungan Departemen Agama ini secara de jure dengan Surat Penetapan Menteri Agama No. 7 Tanggal 5 Februari 1951.
Usia SGHA hanya berlangsung tiga tahun, pada tahun 1954 SGHA oleh Departemen Agama dialihfungsikan menjadi PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri). Perubahan fungsi ini ditujukan guna menyiapkan dan membentuk hakim-hakim yang saat masa tersebut kebutuhannya sangat besar.
Ketika proses penggodokan dan pengkaderan calon hakim telah memenuhi kebutuhan dan seiring kondisi nyata dimasyarakat calon hakim merupakan lulusan fakultas hukum suatu perguruan tinggi. Berpedoman kondisi itu Departemen Agama pada tanggal 16 maret 1978 mengalih fungsikan PHIN sebagai sekolah yang tidak mengkhususkan pada satu bidang yaitu berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I.
Berubahnya PHIN menjadi MAN Yogyakarta I yang secara kejenjangan merupakan sekolah setingkat dengan SMA (Sekolah Menegah Atas). MAN sebagai sekolah yang sederajat dengan SMA secara kelembagaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Surat Keputusan Nomor : 0489/U/1999 yang menyatakan bahwa MAN merupakan SMU berciri Agama Islam. Dengan dikeluarkannya SK Mendibud RI memberikan bukti nyata bahwa MAN Yogyakarta I dalam pembelajarannya menerapkan ketentuan dan ketetapan yang dijalankan oleh SMA pada umumnya dengan ciri khususnya Pendidikan Agama Islam mendapatkan preoritas yang lebih banyak dibanding dengan kurikulum yang diterapkan di lingkungan SMA.
Seiring dengan perjalanan waktu dan berbagai perubahan kurikulum nasional untuk tingkat pendidikan menengah (SMA), MAN Yogyakarta I tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai sekolah Agama Islam setingkat SMA yang dikelola Departemen Agama. Di tengah-tengah persaingan yang kompetetif dengan SMA, MAN Yogyakarta I merupakan idola terhadap dunia pendidikan Islam, dengan siswa peserta didik kurang lebih 30 % berasal dari luar D.I. Yogyakarta terutama yang berbasis pesantren dan lingkungan Agama Islamnya berakar kuat seperti Demak, Kudus, Pantura dll. Lulusan MAN Yogyakarta I telah banyak yang berhasil melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS (perguruan Tinggi Swasta) di dalam negeri ataupun di luar negeri seperti di Al Azhar (Mesir) dan Pakistan, Kuwait, dan lainnya.
Berikut ini sejarah singkat MAN Yogyakarta I
No
Tahun
Nama
1
1950/1951 � 1954
SGHA
2
1954 � 1978
PHIN
3
1978 � sekarang
MAN Yogyakarta I

PSS Parte'e Della Nostra Vita




bcs-persik17

PSS SLEMAN (titik dua bintang)


Warna bukanlah masalah. Semangtnya masih sama dan semakon besar ketika merah berubah menjadi hijau pada tahun 90. Ada semangat yang tidak pernah padam. Ada keinginan yang sama setiap hari, setiap waktu, setiap pertandingan. PSS menjadi juara! Menjadi elang jawa dengan cakar paling tajam. Mejadi elang jawa dengan sayap paling lebar. Menjadi elang jawa dengan mata yang mengincar lawannya tanpa ampun. Karena PSS adalah super elang jawa. Saat merah berubah menjadi hijau, semangat ini semakin menggebu, semangat yang semakin besar pada tahun 90.

Ya, warna kami kini hijau, kami bangga dengan warna kami saat ini. PSS pasti juara. Itu yang selalu kami harapkan dari PSS. Harapan besar selalu kami sematkan di super elang jawa. Terlihat bodoh memang bagi mereka yang tidak mencintai tim kami. Kami hanyalah orang ndeso, orang gila yang mendukung tim dengan prestasi redup. Pernah kami merasa seperti menjadi tim yang juara ketika kami lolos dari degradasi. Bisa kalian bayangkan bagaimana ketika mata berkaca, hati bergetar, dan teriakan kami semakin lantang.

Berada di divisi kelas kedua tidak lalu membuat kami berhenti berteriak. Selalu hadir di pertandingan kandang ataupun tandang itu kewajiban kami. Ketika harus menghadiri pertandingan tandang kami rela lapar, tidak peduli dengan berapa uang saku yang kami miliki. Yang terpenting bagi kami adalah bisa masuk stadion dan mendukung PSS berlaga di kandang lawan. Gembira sekali ketika bermain tandang dapat meraih poin. Hahaha. Yang aneh lagi kalau pertandingan kandang, kami menyebutnya PMS. Suatu sindrom yang meracuni kami ketika pertandingan akan berlangsung. Malam sebelum pertandingan sindrom itu semakin menjadi, mata tidak dapat dipejamkan dan harap esok segera datang.

Ada rindu yang selalu terjawab di akhir pekan. Rindu untuk bertemu Super Elang Jawa. Kami punya keinginan yang sama, hadir di stadion secepat mungkin. Memastikan kami tidak terlambat datang. Kami ingin hadir di sana, memastikan pemain keluar dengan wajah kepastian, kemenangan! Jangan mencoba menghentikan kami karena akan percuma. Semangat ini sudah tidak dapat diperkecil lagi. Justru semakin besar di tiap pertandingan yang mengantar Super Elang Jawa menuju kejayaannya. Cinta kami semakin besar, kerinduan kami semakin dalam, semangat ini tak pernah padam!

Pernah lho kami akan dukung tim kami tapi kami tidak diijinkan masuk. Alasannya tribun tempat kami beribadah dipakai untuk tim tamu. Mereka pikir kami akan patah. Tidak semudah itu bung. Kami memutuskan untuk tetap bernyanyi di luar stadion. Dengan semangat yang tetap menggebu. Karena memang begitulah cara kami. Memang itu yang bisa kami lakukan. Berteriak mendukung tim yang terpatri di hati kami. PSS oh PSS! Tim medioker yang membuat banyak orang menjadi gila. Haha

Kami tidak peduli dengan siapapun yang tidak menyukai kami. Kami punya atmosfer sendiri dibelakang gawang selatan, tempat kami berdiri, tempat kami memutus pita-pita suara dengan nyanyian dan teriakan yang lantang: PSS! Kami tidak peduli dengan siapapun yang tidak menyukai kami. Ada rantai yang erat mengikat kami di sini. Ada jabat tangan dari mereka. Dari para pendahulu yang tidak pernah lelah bermimpi tentang kejayaan. Ada senyum yang tersimpul saat mereka memasuki usia kepala 3 dan melihat kami menyanyi sama kerasnya dengan mereka. Senyum kami tersimpul sama melihat mereka yang meneteskan keringatnya melawan kelelahan hanya untuk bertahan sampai akhir pertandingan: kemenangan!

Sabtu, 21 April 2012

Mahabakti Memory

 

MAHABAKTI MEMORY

Ini adalah sebuah cerita MahabaktiMemory yg saya buat sendiri dgn keadaan seadanya dan dari hati yang paling dalam, harap maklum :D
1. Lapor, kami dari sangga pancaroba 01 *eh
2. Kak bangun kak, sholat sholat :D
3. Kak tasernya mana? :D
4. Rom tangi, ayo apel pagi! -_-
5. Pagi2 kami olahraga, lari muter kompleks dodiklatpur klaten sambil nyanyi forza mansa!
6. Wktu lomba futsal, dgn smangatnya kami (alnesa hooligans kelas X) bernyanyi tanpa henti bergembira bersama..
7. Disaat hujan deras, ditenda kami hanya bisa berharap agar air tdk masuk kedalam tenda.
8. Sebaliknya, siang hari disaat cuaca panas, didalam tenda kami telanjang dada & berharap ada yg mengirimkan AC di tenda
9. Sore hari setelah bnyk kegiatan kami antri mandi dgn teriakan2 "lek wes we gentenan" kepepete adus bareng *eh
10. Malamnya setelah sholat maghrib, kami tadarusan dgn khidmat mengharapkan ridho dan bagaimana cara dpt mkn malam ini *eh
11. Malam nya setelah byk kegiatan juga, kmi istirahat dgn berbagi tempat. Bahkan ada yg rela tdur diluar tenda:)
12. Suasana ditenda mlm hari sungguh mengharukan, byk dari kami yg kaliren krena cuma makan dikit dan seadanya
13. Baru tdur bbrapa jam kmi dikagetkan dgn suara2 "kak bangun kak, sholat tahajud" kmi pun bngun dlm keadaan stngh sdar :D
14. Dilanjutkan dgn kultum dan sholat subuh berjammah, stlah itu byk dari kami yg balik ke tenda utk lanjut dgn mimpinya :D
15. Tidur pagi blm nyampe 15 menit, kami sdh dibangungkan kmbali krena ada kegiatan selanjutnya :D
16. Kegiatan pagi itu kalo tdk salah jelajah alam, kami disuruh menempuh perjalanan jauh dgn jalan kaki. Capek namun asyik
17. Ada 5 pos saat perjalanan tsb. Di setiap pos ada tugas tersendiri utk kami
18. Jelajah alam tsb byk skali cobaan, salah satunya kami dehidrasi karena cuaca yg sgt menyengat di siang hari
19. Pada pos terakhir akhirnya kami bisa minum dgn lega karena disana byk yg bawa minum, tinggal minta langsung minum:D
20. Siangnya stelah jelajah alam kami sholat dhuhur berjammah, dilanjutkan dgn tdur massal di masjid *eh
21. Tiba2 kami dengar suara salah satu teman kalo lomba tarik tambang sdh dimulai, kmi pun lngsung bergegas kmbali ke Buper
22. Benar saja, trnyata lomba tarik tambang sdh dimulai. Kami pun persangga saling berlomba utk mjd juara *weseh*
23. Setelah tangan merah smua karena tarik tmbang, ada perlombaan futsal lagi. Po ra sangar? :D
24. Dgn tenaga seadanya kami pun (laki2) ttp mengikuti lomba futsal dgn semangat! Ngos2an lek :D
25. Sedangkan dikubu perempuan ada lomba semacam bola volly (ho'o udu e? Mung ngarang) haha
26. Disela2 pertandingan, kami pun sempat bernyanyi dan bergembira bersama! (Forza2nan) :D
27. Capek dan lapar mulai menghampiri kami, karena ditenda ga ada mkanan trpaksa kmi beli makanan di salah satu penjual yg ada disana *eh
28. Bukan hanya keringat dan tenaga, tapi pikiran kami juga terkuras. Akhirnya kmi putuskan utk mandi sore *lho (?)
29. Seperti biasa, kami rebutan utk memakai kamar kecil yg ada disana. Satu kmar mandi besar = 5 org (mandi berjamaah) *eh
30. Sore menjelang malam kmi prepre mnuju masjid utk sholat maghrib berjamaah ditemani request2 ra jelas dri tman2 ke sekre..
31. Sholat maghrib dilaksanakan, tp kali ini tiada kegiatan tadarus melainkan prepare untuk acrara api unggun :D
32. Setelah prepare kita kembali ke masjid untuk beribadah sholat isya pastinya..
33. Malam harinya acra api unggun dimulai dengan mengadakan upacara dan mendatangkan bintang tamu spesial “sesepuh api unggun” :D
34. Di mulai dengan fashion show, lomba per sangga. Yaitu pasangan laki2 dan perempuan. Salah satunya harus didandani lekong :D
35. Pada moment tersebut kami banyak ketawa karena banyak yg dandan lekomg (banci) :D
36. Dilanjutkan dengan acara Festival Kesenian Rakyat (FKR) yg berisi tentang kreatifitas tiap sangga..
37. Tidak terasa malam sudah semakin larut, banyak dari kami yang sudah lelah dan mengantuk..
38. Stelah acara selesai, kami kembali ke tenda untuk bermimpi indah..
39. Paginya kami prepare untuk pulang ke Yogyakarta dan sebelumnya ke sekolah tercinta, MAN Yogyakarta 1..
40. Setelah bongkar tenda, kami ada upacara penutupan yang cukup lama dan disaat itu cuaca sedang panas sekali..
41. Upacara pun selesai, dan truk yang membawa kami pulang juga sudah datang, tapi cuma 3 truk, terpaksa gantian pulangnya :D
42. Kami pun menaiki truk dengan berdesak-desakan-_-
43. Di perjalanan pulang tidak sedikit dari kami yang tertidur du dalam truk karena kecapekan..
44. Tidak terasa kita sudah sampe MAN Yogyakarta 1, kami pun langsung tertidur di serambi masjid Al-Hakim sembari menunggu barang kami datang :D
45. Setelah barang datang, kami pun akhirnya pulang ke rumah dengan membawa sejuta kenangan di Mahabakti:)

Itulah cerita dari saya, mohon maaf kalo banyak kesalahan dalam perkataan dan penulisan..
THE END

Sabtu, 31 Maret 2012

My Favorite Group Band









DEATH VOMIT
Death Vomit adalah salah satu band brutal Death Metal dari Yogyakarta, Indonesia Line up saat ini Sofyan Hadi (gitaris & vokalis), Okky Haribowo (bassist), dan Roy Agus (drummer).

Sejarah 

Dibentuk pada tahun 1995, Makna kata menyeramkan dimana berarti memuntahkan kematian melalui lirik dan alunan musik brutal Death Metal Demo mereka pertama ternyata mendapat sambutan yang cukup signifikan dari para pecinta musik cadas tanah air. Death Vomit merilis album  p Eternally Deprecated ada tahun 1999. Album dengan komposisi brutal death Eternally Deprecated kembali dirilis oleh label Extreme Soul Production (ESP) Bandung pada tahun 2002.

Pada Agustus 2006, band ini kembali merilis album terbaru mereka The Prophecy dibawah label Rottrevore Records. Merupakan full album pertama dengan formasi Trio Death Metal yang lebih agresif dan berkarakter. Album ini terdengar lebih membentuk kematangan mereka dalam bermusik.
Death Vomit meluncurkan DVD Flames of Hate pada tahun 2009 dibawah label Rottrevore Records dan merupakan DVD death metal pertama di Indonesia. Death Vomit pernah menjadi band pembuka untuk konser band metal kelas dunia diantaranya Behemoth, Napalm Death, Dying Fetus.
Pada awal tahun 2010 Death Vomit akhirnya sepakat untuk melakukan tanda tangan kontrak dengan Xenopbhic Records Australia untuk merilis album berikutnya. Tour nasional Australia pada september 2010 kemarin terbilang sukses dengan menghajar panggung di 6 kota besar di negeri kangguru tersebut, yaitu di Perth, Ingelwood, Sidney dan Brisbane.


Internazionale Milano




INTERNAZIONALE MILANO FOOTBALL CLUB

Football Club Internazionale Milano S.p.A atau lebih dikenal dengan nama Inter Milan atau yang mempunyai julukan il Nerazurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang) adalah sebuah klub, berseragam garis biru-hitam bermain di Seri A (divisi pertama) sejak tahun 1908. pendukung Internazionale disebut Interisti. Tahun 2010 adalah pencapaian terbaik kedua bagi Inter sepanjang sejarah sejak berdiri. Meraih lima gelar sekaligus (Serie A, Coppa Italia, UEFA Champions League, Supercoppa Italiana, dan FIFA Club World Cup). Inter bermain di stadion Giuseepe meazza berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan diKlub ini didirikan pada 9 maret 1908. Sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain internasional.

SEJARAH
Klub ini memenangkan juaranya pada tahun1910 dan yang kedua pada tahun1920. Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Vossati, yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh C.C.I (Confederazione Calcistica Italiana). C.C.I merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie-A. Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir. Hanya bertahan satu musim akhirnya C.C.I bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo dan dikenal dengan petisi Comprommeso Colombo. Tim-tim yang berlaga di liga C.C.I pun bergabung kembali dalam FIGC, yang mengakibatkan format dan kompetisi disusun ulang dengan menggabungkan tim-tim yang berlaga di liga C.C.I dan Serie-A FIGC sesuai dengan poin-poin kesepakatan dalam petisi tersebut. Karena Inter berada di posisi terbawah sehingga Inter harus mengikuti fase Spareggi (Babak kualifikasi pen-degradasi-an), dan Inter berhasil lolos kembali bermain di kompetisi Serie A setelah mengalahkan SC Italia-Milan 2-0 kemudian Libertas Firenze dengan agregat 4-1 (3-0 & 1-1) di kualifikasi Spareggi tersebut.
Selama waktu perang, Inter juga sempat berganti nama menjadi Ambrosiana SS Milano selama era fasisme di Italia setelah bergabung dengan Milanese Unione Sportiva pada tahun 1928. Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mematenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana pada tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Musollini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka pada tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan pada tahun 1938. Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) pada tahun 1940 dipimpin olehGiuseppe Meazza, dan pada tahun yang sama mereka memenangkan trofi kelima mereka, meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasanmereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio herra, Inter memenangkan tiga trofi pada tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Pada tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, benficaSetelah masa keemasan pada tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya pada tahun 1971 dan kedua belas kalinya pada tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia pada tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal
 Appiano Gentile.
Inter kembali menjadi juara bertahan pada tahun 2008,2009 dan 2010. Inter juga adalah satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Serie A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casiono. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.
Inter baru memenangi lagi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009-10 dengan mengalahkan klub asal jerman, Bayern Munich di Final, setelah sebelumnya pada Babak semifinal Internazionale secara mengejutkan mengalahkan klub asal Spanyol, Barcelona yang saat itu sangat diunggulkan karena pada musim kompetisi 2008-09 meraih 6 gelar disemua ajang.
Inter menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winners setelah memenangi semua kompetisi pada musim 2009-10 diantaranya Scudetto Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.

Jumat, 30 Maret 2012

Pantun


Semacam Pantun

Buah jering dari Jawa
Naik sigai ke atas atap
Ikan kering lagi ketawa
Dengar tupai baca kitab

Pohon manggis di tepi rawa
Tempat datuk tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat datuk bermain gundu

Anak dara Datuk Tinggi
Buat gulai ikan tilan
Datuk tua tak ada gigi
Bila makan kunyah telan

Jikalau lengang dalam negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri
Melihat tikus naik kereta

Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati

Ketika perang di negeri Jerman
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk

Jual betik dengan kandil
Kandil buatan orang Inggeris
Melihat buaya menyandang bedil
Lembu dan kerbau tegak berbaris

Berderak-derak sangkutan dacing
Bagaikan putus diimpit lumpang
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang

Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri

Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi

Anak bakau di rumpun salak
Patah taruknya ditimpa genta
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat beruk berkaca mata

Orang menganyam sambil duduk
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai

Hilir lorong mudik lorong
Bertongkat batang temberau
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau

Di kedai Yahya berjual surat
Di kedai kami berjual sisir
Sang buaya melompat ke darat
Melihat kambing terjun ke air

Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

Limau purut di tepi rawa
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa
melihat kucing duduk berbedak

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Aku bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ?

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Pohon kelapa, pohon durian,
Pohon cemara, pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Booo

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Ada apa diseberang itu
Mentimun busuk dimakan kalong
Ada apa diseberang itu
Bujang bungkuk gadis belong

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Ada buah manggis
Ada juga buah anggur
Awalnya romantis
Pas tekdung malah kabur

Jangan takut
Jangan kawatir
Itu kentut
Bukan petir

Jalan-jalan ke Kota Arab
Jangan lupa membeli kitab
Cewek sekarang tidak bisa diharap
Bodi bohai betis berkurap

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak doooongggg

Senangis letak di timbangan
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi

Anak Hindu beli petola
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua

Jalan-Jalan ke Kota Sumedang
Ada Kambing Makan Rumput
Anak-anak pada senang
Melihat banci bergoyang Dangdut

Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol

Anak cina menggali cacing
Mari diisi dalam tempurong
Penjual sendiri tak kenal dacing
Alamat dagangan habis diborong

Biduk buluh bermuat tulang
Anak Siam pulang berbaris
Duduk mengeluh panglima helang
Melihat ayam bercengkang keris

Artikel Hooligans




HOOLIGANS

Etimologi

Ada beberapa teori mengenai asal hooliganisme kata. The Oxford Compact Inggris Kamus menyatakan bahwa kata mungkin berasal dari nama keluarga dari sebuah keluarga Irlandia fiksi gaduh dalam sebuah lagu ruang musik 1890-an]. Rook Clarence, pada tahun 1899 bukunya, Malam Hooligan, menyatakan bahwa kata datang dari Patrick Hoolihan (atau Hooligan), sebuah bouncer Irlandia dan pencuri yang tinggal di London.
[Sunting] Awal penggunaan istilah

Para hooligan istilah telah digunakan setidaknya sejak pertengahan 1890-an-ketika digunakan untuk menggambarkan nama geng jalanan di London-kira-kira pada waktu yang sama dengan jalan Manchester geng, yang dikenal sebagai "Scuttlers" telah mendapatkan ketenaran. Penggunaan pertama istilah ini tidak dikenal, tapi kata yang pertama muncul di cetak di London polisi-pengadilan laporan pada tahun 1894 mengacu pada nama sebuah geng pemuda di daerah Lambeth London-Boys Hooligan, dan kemudian- Boys O'Hooligan Pada Agustus 1898 sebuah pembunuhan di Lambeth yang dilakukan oleh anggota geng menarik perhatian lebih lanjut untuk kata yang segera dipopulerkan oleh pers. yang berbasis di London Daily Graphic menulis dalam Artikel pada tanggal 22 Agustus 1898, "The longsoran kebrutalan yang, dengan nama 'Hooliganisme' ... telah melemparkan suatu hinaan yang mengerikan pada catatan sosial dari London Selatan".

Arthur Conan Doyle menulis dalam novel 1904, The Adventure of Six Napoleon, "Ini tampaknya menjadi salah satu dari tindakan-tindakan tidak masuk akal dari Hooliganisme yang terjadi dari waktu ke waktu, dan telah dilaporkan kepada polisi pada ketukan seperti itu". HG Wells menulis pada tahun 1909 novelnya semi-otobiografi Tono-Bungay, "Tiga orang muda energik dari jenis hooligan, di leher-membungkus dan topi, yang pengepakan kasus kayu dengan papered-up botol, di tengah jerami banyak dan kebingungan".

Kemudian, sebagai arti kata bergeser sedikit, tidak ada alternatif yang mungkin memiliki nada yang sama persis dari seseorang, biasanya muda, yang adalah anggota kelompok informal dan melakukan tindakan perusakan atau kerusakan kriminal, mulai perkelahian, dan yang menyebabkan gangguan tetapi tidak seorang pencuri. Di Uni Soviet kata khuligan digunakan untuk merujuk kepada pelanggar hukum atau pembangkang politik, "hooliganisme" tercatat sebagai tindak pidana dan digunakan sebagai biaya-menangkap semua untuk menuntut perilaku yang tidak disetujui. Matthias Rust dihukum karena hooliganisme, antara lain, untuk 1987 pendaratan pesawat Cessna di Lapangan Merah.
[Sunting] Kekerasan dalam olahraga

Para hooliganisme kata dan hooligan mulai dikaitkan dengan kekerasan dalam olahraga, khususnya dari tahun 1980 di Inggris dengan hooliganisme sepakbola. Fenomena ini, bagaimanapun, panjang mendahului istilah modern, misalnya, salah satu contoh paling awal kekerasan kerumunan di sebuah acara olahraga berlangsung di Konstantinopel kuno. Dua faksi balap kereta, The Blues dan Partai Hijau, terlibat dalam kerusuhan yang berlangsung Nika sekitar seminggu di 532 CE;. Hampir setengah kota itu dibakar atau hancur di samping puluhan ribu kematian

 Hooliganisme di film

    Insiden ini (1967)
    A Clockwork Orange (1971)
    Kantor (1988)
    I.D. (1995)
    The Football Factory (2004)
    Green Street (2005)
    Munculnya Footsoldier (2007)
    Cass (2008)
    Green Street 2: Berdiri Tanah Anda (2009)
    Awaydays (2009)
    Kantor (2009)

Rabu, 28 Maret 2012

Artikel Ultras




ULTRAS

Ultras adalah jenis penggemar olahraga terkenal karena layar mereka fanatik dan rumit "dukungan". Mereka sebagian besar adalah Eropa dan pengikut tim sepak bola. Kecenderungan perilaku kelompok-kelompok ultras mencakup penggunaan suar (terutama dalam koreografi tifo), nyanyian / menyanyi dalam kelompok besar dan menampilkan banner di stadion sepak bola, yang semuanya dirancang untuk menciptakan suasana yang mereka percaya mendorong tim mereka sendiri dan mengintimidasi pemain lawan dan pendukung.

Tindakan kelompok ultras kadang-kadang bisa terlalu ekstrim dan kadang-kadang dipengaruhi oleh ideologi-ideologi politik atau pandangan tentang rasisme, dalam beberapa kasus ke titik di mana ideologi tengah fenomena ultras, dukungan bergairah dan setia tim seseorang, menjadi tontonan. dalam beberapa dekade terakhir, kebudayaan telah menjadi titik fokus bagi gerakan melawan komersialisasi olahraga dan sepak bola pada khususnya.
Sejarah

Sejarah
Asal mula gerakan ultras diperselisihkan, dengan kelompok pendukung dari berbagai negara membuat klaim semata-mata berdasarkan tanggal mereka yayasan. Tingkat perselisihan dan kebingungan dibantu oleh kecenderungan kontemporer (terutama di Eropa) untuk mengkategorikan semua kelompok pendukung fanatik terang-terangan sebagai ultras. Pendukung kelompok yang bersifat sebanding dengan ultras telah hadir di Brazil sejak 1939, ketika pertama torcida organizada dibentuk. Terinspirasi oleh torcidas dan layar berwarna-warni dari Piala Dunia 1950, pendukung Hajduk Split dibentuk Torcida split pada 28 Oktober 1950. Kelompok ini sering disebut sebagai ultras tertua / kelompok torcida gaya di Eropa.

Negara yang paling terkait dengan gerakan ultras adalah Italia. Italia lebih dulu ultras kelompok dibentuk pada tahun 1951, termasuk Granata Fedelissimi dari Torino. 1960-an melihat penyebaran berkelanjutan dan pengembangan kebudayaan dengan pembentukan Fossa dei Leoni dan San Anak laki-laki kelompok, yang pertama sering dianggap di Italia sebagai kelompok ultras penuh pertama. Para Ultras adalah istilah yang digunakan sebagai nama untuk pertama kalinya pada 1969 ketika pendukung Sampdoria membentuk Ultras Tito Cucchiaroni dan penggemar Torino membentuk Granata Ultras. Gaya dukungan yang akan menjadi identik dengan sepak bola Italia yang paling dikembangkan selama tahun 1970 sebagai kelompok yang lebih terbentuk dan dukungan aktif dari ultras menjadi lebih jelas, berbeda dengan budaya "tradisional". Menampilkan koreografi, tanda tangan spanduk dan simbol, bendera raksasa, drum dan kembang api menjadi norma sebagai kelompok yang bertujuan untuk mengambil dukungan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Dekade ini juga melihat kekerasan dan kerusuhan dari masyarakat Italia pada tumpang tindih waktu dengan gerakan ultras , menambahkan dimensi yang melanda sejak itu.

Gerakan ultras tersebar di Eropa selama tahun 1980, 1990 dan 2000-an, dimulai dengan negara-negara secara geografis paling dekat dengan Italia efek pada kultur sepakbola dari negara yang terlibat lebih mendalam di beberapa dan kurang pada orang lain,. Sebagai tingkat tertentu organisasi antara fans dan / atau tradisi dukungan penuh warna akan telah lama hadir di banyak negara. Jerman, Belgia dan Belanda, tiga negara yang sepakbola budaya lebih dipengaruhi oleh sepak bola Inggris pada perubahan, masa lalu yang signifikan berpengalaman. Sepak bola Inggris adalah contoh yang langka dari budaya sepakbola di Eropa yang belum banyak dipengaruhi oleh gerakan ultras.
karakteristik
Ultras kelompok biasanya berbasis di sekitar kelompok inti pendiri atau pemimpin (yang cenderung memegang kendali eksekutif), dengan subkelompok yang lebih kecil diselenggarakan oleh lokasi, persahabatan atau sikap politik. Ultras cenderung menggunakan berbagai gaya dan ukuran spanduk dan bendera bertuliskan nama dan simbol dari kelompok mereka. Beberapa kelompok ultras menjual barang dagangan mereka sendiri untuk mengumpulkan dana untuk melakukan display. Sebuah kelompok ultras dapat nomor dari beberapa penggemar untuk ratusan atau ribuan, dengan kelompok yang lebih besar sering mengklaim seluruh bagian stadion sendiri. Kelompok ultras sering memiliki perwakilan yang liaises dengan pemilik klub secara teratur, terutama mengenai tiket, alokasi kursi dan fasilitas penyimpanan. Beberapa klub menyediakan kelompok dengan tiket murah, ruang penyimpanan untuk bendera dan spanduk dan akses dini ke stadion sebelum pertandingan untuk mempersiapkan menampilkan. Jenis hubungan disukai sering dikritik ketika kelompok-kelompok ultras menyalahgunakan kekuasaan mereka. Hooliganisme

Sementara kelompok ultras dapat menjadi kekerasan, sebagian besar pertandingan dihadiri oleh ultras menyimpulkan tanpa insiden kekerasan. Tidak seperti perusahaan hooligan, yang utama tujuannya adalah untuk melawan hooligan dari klub lain, fokus utama dari ultras adalah untuk mendukung tim mereka sendiri. Hooligans biasanya mencoba untuk tidak menarik perhatian ketika mereka melakukan perjalanan;. Biasanya tidak mengenakan warna tim, untuk menghindari deteksi oleh polisi. Ultras cenderung lebih mencolok ketika mereka melakukan perjalanan, dengan bangga menampilkan syal dan warna klub saat tiba secara massal, yang memungkinkan polisi untuk mengawasi pergerakan mereka.

Namun, tampaknya ada tingkat crossover di beberapa negara antara ultras dan hooligan. Di Italia, ketika klub Inggris Middlesbrough memainkan pertandingan melawan AS Roma pada bulan Maret 2006, tiga fans Middlesbrough ditikam dalam serangan yang dituduhkan pada ultras Roma mendukung.