Pages

Jumat, 27 April 2012

Sejarah MAN Yogyakarta 1


Sejarah MAN Yogyakarta I

Perjalanan MAN Yogyakarta I dimulai pada tahun1950 ketika Departemen Agama mendirikan tiga sekolah SGAI (Sekolah Guru Agama Islam) putra dan putri serta SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama) secara de facto. SGHA inilah yang dalam perjalannya merupakan titik awal MAN Yogyakarta I. Pendirian tiga sekolah di lingkungan Departemen Agama ini secara de jure dengan Surat Penetapan Menteri Agama No. 7 Tanggal 5 Februari 1951.
Usia SGHA hanya berlangsung tiga tahun, pada tahun 1954 SGHA oleh Departemen Agama dialihfungsikan menjadi PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri). Perubahan fungsi ini ditujukan guna menyiapkan dan membentuk hakim-hakim yang saat masa tersebut kebutuhannya sangat besar.
Ketika proses penggodokan dan pengkaderan calon hakim telah memenuhi kebutuhan dan seiring kondisi nyata dimasyarakat calon hakim merupakan lulusan fakultas hukum suatu perguruan tinggi. Berpedoman kondisi itu Departemen Agama pada tanggal 16 maret 1978 mengalih fungsikan PHIN sebagai sekolah yang tidak mengkhususkan pada satu bidang yaitu berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I.
Berubahnya PHIN menjadi MAN Yogyakarta I yang secara kejenjangan merupakan sekolah setingkat dengan SMA (Sekolah Menegah Atas). MAN sebagai sekolah yang sederajat dengan SMA secara kelembagaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Surat Keputusan Nomor : 0489/U/1999 yang menyatakan bahwa MAN merupakan SMU berciri Agama Islam. Dengan dikeluarkannya SK Mendibud RI memberikan bukti nyata bahwa MAN Yogyakarta I dalam pembelajarannya menerapkan ketentuan dan ketetapan yang dijalankan oleh SMA pada umumnya dengan ciri khususnya Pendidikan Agama Islam mendapatkan preoritas yang lebih banyak dibanding dengan kurikulum yang diterapkan di lingkungan SMA.
Seiring dengan perjalanan waktu dan berbagai perubahan kurikulum nasional untuk tingkat pendidikan menengah (SMA), MAN Yogyakarta I tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai sekolah Agama Islam setingkat SMA yang dikelola Departemen Agama. Di tengah-tengah persaingan yang kompetetif dengan SMA, MAN Yogyakarta I merupakan idola terhadap dunia pendidikan Islam, dengan siswa peserta didik kurang lebih 30 % berasal dari luar D.I. Yogyakarta terutama yang berbasis pesantren dan lingkungan Agama Islamnya berakar kuat seperti Demak, Kudus, Pantura dll. Lulusan MAN Yogyakarta I telah banyak yang berhasil melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS (perguruan Tinggi Swasta) di dalam negeri ataupun di luar negeri seperti di Al Azhar (Mesir) dan Pakistan, Kuwait, dan lainnya.
Berikut ini sejarah singkat MAN Yogyakarta I
No
Tahun
Nama
1
1950/1951 � 1954
SGHA
2
1954 � 1978
PHIN
3
1978 � sekarang
MAN Yogyakarta I

PSS Parte'e Della Nostra Vita




bcs-persik17

PSS SLEMAN (titik dua bintang)


Warna bukanlah masalah. Semangtnya masih sama dan semakon besar ketika merah berubah menjadi hijau pada tahun 90. Ada semangat yang tidak pernah padam. Ada keinginan yang sama setiap hari, setiap waktu, setiap pertandingan. PSS menjadi juara! Menjadi elang jawa dengan cakar paling tajam. Mejadi elang jawa dengan sayap paling lebar. Menjadi elang jawa dengan mata yang mengincar lawannya tanpa ampun. Karena PSS adalah super elang jawa. Saat merah berubah menjadi hijau, semangat ini semakin menggebu, semangat yang semakin besar pada tahun 90.

Ya, warna kami kini hijau, kami bangga dengan warna kami saat ini. PSS pasti juara. Itu yang selalu kami harapkan dari PSS. Harapan besar selalu kami sematkan di super elang jawa. Terlihat bodoh memang bagi mereka yang tidak mencintai tim kami. Kami hanyalah orang ndeso, orang gila yang mendukung tim dengan prestasi redup. Pernah kami merasa seperti menjadi tim yang juara ketika kami lolos dari degradasi. Bisa kalian bayangkan bagaimana ketika mata berkaca, hati bergetar, dan teriakan kami semakin lantang.

Berada di divisi kelas kedua tidak lalu membuat kami berhenti berteriak. Selalu hadir di pertandingan kandang ataupun tandang itu kewajiban kami. Ketika harus menghadiri pertandingan tandang kami rela lapar, tidak peduli dengan berapa uang saku yang kami miliki. Yang terpenting bagi kami adalah bisa masuk stadion dan mendukung PSS berlaga di kandang lawan. Gembira sekali ketika bermain tandang dapat meraih poin. Hahaha. Yang aneh lagi kalau pertandingan kandang, kami menyebutnya PMS. Suatu sindrom yang meracuni kami ketika pertandingan akan berlangsung. Malam sebelum pertandingan sindrom itu semakin menjadi, mata tidak dapat dipejamkan dan harap esok segera datang.

Ada rindu yang selalu terjawab di akhir pekan. Rindu untuk bertemu Super Elang Jawa. Kami punya keinginan yang sama, hadir di stadion secepat mungkin. Memastikan kami tidak terlambat datang. Kami ingin hadir di sana, memastikan pemain keluar dengan wajah kepastian, kemenangan! Jangan mencoba menghentikan kami karena akan percuma. Semangat ini sudah tidak dapat diperkecil lagi. Justru semakin besar di tiap pertandingan yang mengantar Super Elang Jawa menuju kejayaannya. Cinta kami semakin besar, kerinduan kami semakin dalam, semangat ini tak pernah padam!

Pernah lho kami akan dukung tim kami tapi kami tidak diijinkan masuk. Alasannya tribun tempat kami beribadah dipakai untuk tim tamu. Mereka pikir kami akan patah. Tidak semudah itu bung. Kami memutuskan untuk tetap bernyanyi di luar stadion. Dengan semangat yang tetap menggebu. Karena memang begitulah cara kami. Memang itu yang bisa kami lakukan. Berteriak mendukung tim yang terpatri di hati kami. PSS oh PSS! Tim medioker yang membuat banyak orang menjadi gila. Haha

Kami tidak peduli dengan siapapun yang tidak menyukai kami. Kami punya atmosfer sendiri dibelakang gawang selatan, tempat kami berdiri, tempat kami memutus pita-pita suara dengan nyanyian dan teriakan yang lantang: PSS! Kami tidak peduli dengan siapapun yang tidak menyukai kami. Ada rantai yang erat mengikat kami di sini. Ada jabat tangan dari mereka. Dari para pendahulu yang tidak pernah lelah bermimpi tentang kejayaan. Ada senyum yang tersimpul saat mereka memasuki usia kepala 3 dan melihat kami menyanyi sama kerasnya dengan mereka. Senyum kami tersimpul sama melihat mereka yang meneteskan keringatnya melawan kelelahan hanya untuk bertahan sampai akhir pertandingan: kemenangan!

Sabtu, 21 April 2012

Mahabakti Memory

 

MAHABAKTI MEMORY

Ini adalah sebuah cerita MahabaktiMemory yg saya buat sendiri dgn keadaan seadanya dan dari hati yang paling dalam, harap maklum :D
1. Lapor, kami dari sangga pancaroba 01 *eh
2. Kak bangun kak, sholat sholat :D
3. Kak tasernya mana? :D
4. Rom tangi, ayo apel pagi! -_-
5. Pagi2 kami olahraga, lari muter kompleks dodiklatpur klaten sambil nyanyi forza mansa!
6. Wktu lomba futsal, dgn smangatnya kami (alnesa hooligans kelas X) bernyanyi tanpa henti bergembira bersama..
7. Disaat hujan deras, ditenda kami hanya bisa berharap agar air tdk masuk kedalam tenda.
8. Sebaliknya, siang hari disaat cuaca panas, didalam tenda kami telanjang dada & berharap ada yg mengirimkan AC di tenda
9. Sore hari setelah bnyk kegiatan kami antri mandi dgn teriakan2 "lek wes we gentenan" kepepete adus bareng *eh
10. Malamnya setelah sholat maghrib, kami tadarusan dgn khidmat mengharapkan ridho dan bagaimana cara dpt mkn malam ini *eh
11. Malam nya setelah byk kegiatan juga, kmi istirahat dgn berbagi tempat. Bahkan ada yg rela tdur diluar tenda:)
12. Suasana ditenda mlm hari sungguh mengharukan, byk dari kami yg kaliren krena cuma makan dikit dan seadanya
13. Baru tdur bbrapa jam kmi dikagetkan dgn suara2 "kak bangun kak, sholat tahajud" kmi pun bngun dlm keadaan stngh sdar :D
14. Dilanjutkan dgn kultum dan sholat subuh berjammah, stlah itu byk dari kami yg balik ke tenda utk lanjut dgn mimpinya :D
15. Tidur pagi blm nyampe 15 menit, kami sdh dibangungkan kmbali krena ada kegiatan selanjutnya :D
16. Kegiatan pagi itu kalo tdk salah jelajah alam, kami disuruh menempuh perjalanan jauh dgn jalan kaki. Capek namun asyik
17. Ada 5 pos saat perjalanan tsb. Di setiap pos ada tugas tersendiri utk kami
18. Jelajah alam tsb byk skali cobaan, salah satunya kami dehidrasi karena cuaca yg sgt menyengat di siang hari
19. Pada pos terakhir akhirnya kami bisa minum dgn lega karena disana byk yg bawa minum, tinggal minta langsung minum:D
20. Siangnya stelah jelajah alam kami sholat dhuhur berjammah, dilanjutkan dgn tdur massal di masjid *eh
21. Tiba2 kami dengar suara salah satu teman kalo lomba tarik tambang sdh dimulai, kmi pun lngsung bergegas kmbali ke Buper
22. Benar saja, trnyata lomba tarik tambang sdh dimulai. Kami pun persangga saling berlomba utk mjd juara *weseh*
23. Setelah tangan merah smua karena tarik tmbang, ada perlombaan futsal lagi. Po ra sangar? :D
24. Dgn tenaga seadanya kami pun (laki2) ttp mengikuti lomba futsal dgn semangat! Ngos2an lek :D
25. Sedangkan dikubu perempuan ada lomba semacam bola volly (ho'o udu e? Mung ngarang) haha
26. Disela2 pertandingan, kami pun sempat bernyanyi dan bergembira bersama! (Forza2nan) :D
27. Capek dan lapar mulai menghampiri kami, karena ditenda ga ada mkanan trpaksa kmi beli makanan di salah satu penjual yg ada disana *eh
28. Bukan hanya keringat dan tenaga, tapi pikiran kami juga terkuras. Akhirnya kmi putuskan utk mandi sore *lho (?)
29. Seperti biasa, kami rebutan utk memakai kamar kecil yg ada disana. Satu kmar mandi besar = 5 org (mandi berjamaah) *eh
30. Sore menjelang malam kmi prepre mnuju masjid utk sholat maghrib berjamaah ditemani request2 ra jelas dri tman2 ke sekre..
31. Sholat maghrib dilaksanakan, tp kali ini tiada kegiatan tadarus melainkan prepare untuk acrara api unggun :D
32. Setelah prepare kita kembali ke masjid untuk beribadah sholat isya pastinya..
33. Malam harinya acra api unggun dimulai dengan mengadakan upacara dan mendatangkan bintang tamu spesial “sesepuh api unggun” :D
34. Di mulai dengan fashion show, lomba per sangga. Yaitu pasangan laki2 dan perempuan. Salah satunya harus didandani lekong :D
35. Pada moment tersebut kami banyak ketawa karena banyak yg dandan lekomg (banci) :D
36. Dilanjutkan dengan acara Festival Kesenian Rakyat (FKR) yg berisi tentang kreatifitas tiap sangga..
37. Tidak terasa malam sudah semakin larut, banyak dari kami yang sudah lelah dan mengantuk..
38. Stelah acara selesai, kami kembali ke tenda untuk bermimpi indah..
39. Paginya kami prepare untuk pulang ke Yogyakarta dan sebelumnya ke sekolah tercinta, MAN Yogyakarta 1..
40. Setelah bongkar tenda, kami ada upacara penutupan yang cukup lama dan disaat itu cuaca sedang panas sekali..
41. Upacara pun selesai, dan truk yang membawa kami pulang juga sudah datang, tapi cuma 3 truk, terpaksa gantian pulangnya :D
42. Kami pun menaiki truk dengan berdesak-desakan-_-
43. Di perjalanan pulang tidak sedikit dari kami yang tertidur du dalam truk karena kecapekan..
44. Tidak terasa kita sudah sampe MAN Yogyakarta 1, kami pun langsung tertidur di serambi masjid Al-Hakim sembari menunggu barang kami datang :D
45. Setelah barang datang, kami pun akhirnya pulang ke rumah dengan membawa sejuta kenangan di Mahabakti:)

Itulah cerita dari saya, mohon maaf kalo banyak kesalahan dalam perkataan dan penulisan..
THE END